Nanggroe Aceh Darussalam mendapatkan beberapa gelar di Negeri ini. salah satunya julukan
"Tanah Rencong". Sebutan Tanah Rencong berasal dari sebuah senjata
tradisional yang digunakan oleh masyarakat Aceh.
Senjata tradisional bernama rencong ini memiliki bentuk dan ciri khas unik pada senjata
tradisional masyarakat Aceh.
Bentuk rencong ini menyerupai huruf L. Namun, bila dilihat lebih
dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan Bismillah. Rencong termasuk dalam
kategori dagger/belati (bukan pisau ataupun pedang).
Ada empat jenis rencong yang menjadi andalan masyarakat Aceh yaitu
1. Rencong Meupucok
Rencong Meupucok |
Merupakan rencong yang mempergunakan ukiran emas pada gagang bagian atasnya. Gagang rencong meupucok kecil pada bagian bawah, hingga mengembang besar pada bagian atasnya.
2. Rencong meucugek
Rencong Meucugek adalah rencong yang terdapat lengkungan 90 derajat pada bagian gagangnya. Gagang rencong meucugek melengkung berbentuk siku-siku.
Cugek (lengkungan) ini difungsikan untuk memudahkan seseorang menerkam dan menikam lawan secara bertubi-tubi dan dengan mudah dicabut kembali walaupun sumbunya dalam keadaan berlumuran darah.
Bila sebuah rencong tidak mempunyai cugek maka dengan mudah terlepas dari genggaman tangan karena sumbunya sudah licin kena darah lawan.
3. Rencong pudoi
Cugek (lengkungan) ini difungsikan untuk memudahkan seseorang menerkam dan menikam lawan secara bertubi-tubi dan dengan mudah dicabut kembali walaupun sumbunya dalam keadaan berlumuran darah.
Bila sebuah rencong tidak mempunyai cugek maka dengan mudah terlepas dari genggaman tangan karena sumbunya sudah licin kena darah lawan.
Pudoi artinya tidak sempurna atau setengah. Rencong ini dinamakan demikian karena bagian sumbunya yang tidak sempurna.
Rencong Pudoi
Menurut riwayat setelah perang Aceh sekitar tahun 1904, orang Aceh pada umumnya menyelipkan sebilah rencong pada pinggangnya di dalam baju. Hal ini disebabkan karena pada masa itu pemerintah kolonial Belanda telah membuat berbagai peraturan salah satunya adalah tidak membenarkan orang Aceh memakai rencong jika bepergian.
Namun pemerintah belanda masih meragukan kejujuran orang Aceh. Hal ini sangatlah menyakitkan hati orang Aceh sebagaimana diketahui rencong adalah teman sehari-hari bagi orang Aceh selain berfungsi sebagai alat pertahanan diri.
Oleh karena itu tidak ada alternatif selain mengelabui peraturan belanda yaitu dengan cara merobah bentuk rincong meucugek kebentuk lain yakni rencong pudoi. Rencong pudoi bila diselipkan di badan selalu ditutupi oleh kain sarung atau celana panjang sehingga tidak begitu jelas kelihatan.
4. Reuncong meukure
Sebelumnya sudah dibahas tentang rencong meupucok dan meucugek yang hanya berbeda pada bentuk gagangnya.
Rencong meukuree dapat dikenal dengan tanda-tandanya kelihatan bermacam bentuk terutama berbentuk gambar tertentu seperti bunga, ular, akar kayu dan daun kayu. Gambar-gambar tersebut tidak sengaja diperbuat oleh pandai besi ketika rencong itu ditempa. Tanda gambar itu sudah ada dengan sendirinya kemudian oleh pandai besi diberi nama kuree. Akhirnya rencong yang ada kuree (tanda gambar) pada matanya justru itu di beri nama rencong meukuree.
Sebelumnya sudah dibahas tentang rencong meupucok dan meucugek yang hanya berbeda pada bentuk gagangnya.
Rencong Meukuree |
Rencong memiliki tingkatan. Rencong untuk raja
atau sultan sarungnya terbuat dari gading dan emas murni. Adapun rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau
ataupun kayu sebagai sarungnya dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya.
Fungsi Rencong
Pertama, Rencong digunakan sebagai alat senjata sejak Aceh mulai berkembang menjadi daerah kerajaann Menghadapi berbagai tantangan dari penjajah luar Aceh.
Kedua, Rencong digunakan sebagai alat perhiasan sehari-hari oleh kaum lelaki Aceh dalam kehidupannya. Rencong disisipkan di pinggang dan juga sebagai serangkaian alat kesenian terutama dalam tari Seudati dan Ratoh.
Ketiga, digunakan sebagai alat perkakas pengganti alat-alat perlobang. Rencong sering digunakan untuk melobangi pelepah rumbia pada bagian-bagian tertentu untuk dijadikan dinding rumah sebagai pengganti papan.
Pertama, Rencong digunakan sebagai alat senjata sejak Aceh mulai berkembang menjadi daerah kerajaann Menghadapi berbagai tantangan dari penjajah luar Aceh.
Kedua, Rencong digunakan sebagai alat perhiasan sehari-hari oleh kaum lelaki Aceh dalam kehidupannya. Rencong disisipkan di pinggang dan juga sebagai serangkaian alat kesenian terutama dalam tari Seudati dan Ratoh.
Ketiga, digunakan sebagai alat perkakas pengganti alat-alat perlobang. Rencong sering digunakan untuk melobangi pelepah rumbia pada bagian-bagian tertentu untuk dijadikan dinding rumah sebagai pengganti papan.
Nice, never miss a single update
ReplyDelete